limbah cair pabrik kelapa sawit sebanyak 750 L/pohon selama 4 bulan secara signifikan dapat meningkatkan pH tanah dari 4,28 menjadi 5,22 dan dapat meningkatkan P-tersedia dari 25,07 menjadi 75,43
ISPO merupakan salah satu instrumen perdagangan minyak sawit Indonesia. Pemerintah Indonesia meluncurkan Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil - ISPO) melalui Permentan 19/2011. 2011 2015 2020 ISPO diperbaharui menjadi Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan melalui Permentan 11/2015.
ABSTRAK Limbah cair pabrik kelapa sawit meskipun sudah diolah, limbah yang dibuang ke sungai masih belum memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Untuk itu diperlukan alternatif pengolahan secara alami dengan metode fitoremediasi yang memanfaatkan tanaman Limbah cair yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah cair yang berasal dari kolam media penyaring (pasir, kerikil, serabut kelapa dan spons), kemudian melakukan pengenceran limbah cair pabrik kelapa sawit dengan konsentrasi 100%, 75% dan 50%, fitoremediasi, penyaringan dan Efisiensi pabrik kelapa sawit dapat ditingkatkan dengan pemakaian decanter yang hanya menghasilkan limbah cair sekitar 0,3−0,4 ton untuk setiap ton TBS yang diolah, sehingga limbah cair yang dihasilkan dapat ditekan hanya 1,667 m3 per 1 ton CPO yang dihasilkan.6.
Standar losses minyak sawit CPO di pabrik kelapa sawit No Parameter Standar Losses Terhadap Contoh TBS 1 Sludge akhir fat-fitdeoling pond 0,50 0,30 2 Ampas kempa Denah Pengolahan Limbah Fat fit-Kolam Anaerobik Total volume kolam limbah 21.560 m 3 dengan efektifitas volume kolam limbah 80, [80 x 21.560 m 3 = 17.248 m 3 ]. Penerapan SOP
2bENZ. 76 40 229 466 235 262 296 41 386

sop kolam limbah pabrik kelapa sawit